Okay sekarang lanjut cerita dari perjalanan umroh saya. Kali ini sesuai janji saya akan bercerita tentang perjalanan saya menuju kota Makkah, tanah suci, kota nya Allah, kalo Madinah kan kota nya Nabi Muhammad.
Perjalanan dari Madinah ke Makkah cukup lama yaitu 6 jam perjalanan sama seperti dari Jeddah ke Madinah. Setelah berganti pakaian ihram untuk melaksanakan umroh dan check out dari Movenpick Hotel Madinah, rombongan saya pergi menuju masjid Bir Ali dimana masjid ini adalah masjid untuk mengambil miqot untuk melakukan umroh. Disana kami shalat dua rakaat dan langsung menuju Kota Makkah.
Dalam perjalanan rombongan mengucap kalimat talbiah berkali kali dipandu oleh mutowif. Saya sempat tertidur saat perjalanan menuju Makkah dan sampai di Makkah sekitar pukul sebelas malam waktu setempat.
Kami pun langsung makan malam dan check in hotel. Setelah itu kami menuju masjidil Haram untuk melakukan umroh. Ya, kami melakukan umroh pukul dua belas malam dan langsung melakukan sa'i.
Dalam benak saya ketika memasuki Masjidil Haram dan melihat kakbah, saya tidak bisa berkata apa-apa, dalam hati saya mengucapkan kalimat kalimat Allah. Sungguh menakjubkan bagi saya, sungguh sebuah keberuntungan saya bisa mengunjungi Baitullah.
Rombongan pun melakukan shalat di Masjidil Haram lalu langsung turun kebawah untuk melakukan tawaf. Putaran demi putaran dan membaca doa tawaf serta mengangkat tangan kanan sembari mengucapkan "Bismillahiallahuakbar" sudah kami lakukan. Saatnya sa'i yang berarti berlari-lari kecil dari bukit Safa menuju bukit Marwah. Disini saya mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan. Rombongan kami sangatlah kompak, pada saat sa'i dengan tuntunan dari mutowif rombongan kami kompak berlarian layaknya tentara. Seluruh mata tertuju pada rombongan kami. Sungguh sangat bangga menjadi orang Indonesia yang kompak seperti ini.
Setelah selesai tawaf dan sa'i rombongan pun kembali ke hotel untuk beristirahat lalu melaksanakan shalat subuh. Ah iya di Makkah saya menginap di Safwah Royale Orchid Makkah Hotel. Lokasi hotel nya ada disebelah Masjidil Haram dan disebelah Zam-Zam Tower.
ini dia zam-zam tower
Besar sekali ya? Saya juga terkagum melihat tower yang sangat tinggi dan besar ini. Hotel Safwah sendiri terlihat di foto itu, yaitu di kiri foto yang berbentuk kotak itu adalah Hotel Safwah.
Aktifitas saya di Mekkah selain melakukan ibadah di Masjidil Haram yaitu mengunjungi Jabal Tsur yang diatas nya terdapat Gua Tsur tempat dimana Nabi Muhammad dan Abu Bakar berlindung dari kejaran kafir quraisy saat mereka pergi meninggalkan Makkah menuju Madinah.
Tapi saya dan rombongan tidak sampai berjalanan ke Gua Tsur nya karena jalannya sangat jauh dan gunung nya sangat tinggi, menurut orang disana perjalanan menuju Gua Tsur sendiri bisa memakan waktu dua jam. Jadi kami tidak naik kesana.
Foto saya bersama kakek di dekat Jabal Tsur
Saya dan rombongan juga mengunjungi Padang Arafah, dimana di Padang Arafah ini sangat ramai sekali pada saat musim haji. Pokok dari haji sendiri adalah wukuf di arafah. Di Arafah saya juga mengunjungi Jabal Rahma yaitu tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah sekian lama dipisahkan oleh Allah. Jabal Rahma ini sering disebut sebagai bukit jodoh.
Setelah sekian hari saya di Kota Makkah, akhirnya rombongan pun kembali ke Kota Jeddah. Perjalanan ke Jeddah cukup sebentar, sekitar tiga jam perjalanan. Sebelum sampai di Jeddah rombongan mampir di peternakan unta. Disini kita bisa membeli susu unta yang langsung diperah dari untanya. Tapi saya tidak kuat untuk keluar karena bau dari unta dan kotorannya yang sangat menyengat hidung saya.
Sesampainya di Jeddah kami langsung berbelanja di Balad. Sebuah tempat perbelanjaan yang sangat terkenal sekali. Di Balad ini kita bisa menjumpai banyak sekali orang Indonesia atau masyarakat setempat yang mahir berbahasa Indonesia. Bahkan ada toko yang bernama Ali Murah dan Bakso Mang Udin. Ali murah sendiri adalah milik orang Bangladesh yang sangat mahir berbahasa Indonesia. Di toko Ali Murah menjual berbagai macam parfum. Di Balad sendiri yang terkenal adalah jam tangan nya yang bagus dan murah.
Di Jeddah kami hanya satu hari dan menginap di Hotel Le Meridien Jeddah. Ya cukup jauh dengan pusat perbelanjaannya. Di Jeddah saya mengunjungi Laut Merah dimana pada zaman Nabi Musa AS saat lari dari kejaran tentara firaun, Nabi Musa menunjukkan mukzizatnya dengan membelah laut merah ini lalu berjalan menyeberanginya. Saya juga mengunjungi Masjid Terapung yang berada di pinggir Laut Merah. Masjidnya tidak mengapung hanya saja berada dipinggiran laut merah dan jika air laut pasang maka masjid ini akan terlihat seperti mengapung.
Setelah dari Laut Merah rombongan langsung menuju ke King Abdul Aziz International Airport untuk kembali ke tanah air tercinta.
Bye Jeddah, Bye Saudi Arabia
Selamat pagi Indonesia
Sekian Cerita Perjalanan Umroh saya. Semoga teman-teman yang membaca jadi ingin kesana juga dan semoga kita bertemu disana :)
keren
BalasHapushttp://dbpromo.co